-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
/
Copy pathindex.html
115 lines (104 loc) · 9.87 KB
/
index.html
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
<title>DumbStory</title>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
<link rel="stylesheet" href="responsive.css>
</head>
<body>
<header>
<div class="top-wrapper">
<div class="jumbotron">
<h1>DumbStory</h1>
<h2>Cerita, Kenangan, dan Harapan</h2>
</div>
<nav>
<ul>
<li><a href="#sajak/puisi">Sajak/Puisi</a></li>
<li><a href="#cerpen">Cerpen</a></li>
<li><a href="#quotes">Quotes</a></li>
</ul>
</nav>
</div>
</header>
<main>
<div id="content" class="contents-wrapper">
<article id="sajak/puisi" class="card">
<h2>Ada Apa Dengan Kita?</h2>
<img src="Image/Dumbstory.png">
<p>Kita telah bersama sekian lama, aku tidak pernah meragukan cintamu dan cintakupun benar-benar tulus untukmu, kita sangat bahagia dan berharap akan begini selamanya, tapi mengapa? mengapa sekarang kita lebih terluka di saat bersama? Ternyata ada hati yang harus kita jaga, bukan hatiku dan juga bukan hatimu, ya...kita telah menemukan cinta yang baru.</p>
<p>Di sinilah munculnya dilema, kita telah bersama sekian lama, kita terikat dan akan sangat sulit untuk membiasakan diri hidup tanpa satu sama lain sehingga ada perasaan enggan untuk berpisah namun di sisi lain kita juga ingin hidup bersama dengan orang baru yang kita cintai itu, membahagiakannya dan tidak ingin melukainya bahkan sedikitpun.</p>
<p>Sungguh ironis, dua insan yang dulunya saling mencintai tapi sekarang berusaha untuk mencari perpisahan termanis. Tapi bukankah semua orang juga tahu bahwa tidak ada perpisahan yang manis. Kita harus terluka, BUKAN! Kita harus membuang ego kita, karna tidak semuanya bisa digenggam. Jika aku memutuskan untuk memilihmu maka aku harus tega melukai dia, sesosok yang ingin kubahagiakan. Namun tentunya kau juga tidak akan bahagia dengan keputusanku itu bukan? Karna kau juga memiliki kegalauan yang sama.</p>
<p>Ini memang keputusan yang sulit, aku benar-benar bahagia ketika bersama dulu, bukan hanya aku, kita benar-benar bahagia dulu, seandainya saja kita tidak serakah maka orang baru itu tidak akan mampu mengusik hubungan kita, apalagi sampai mencuri hati kita. Memang sedikit kecewa melihatmu dengan mudahnya berpaling rasa dengan dia, tapi jika boleh jujur aku bersyukur karna ketidaksetiaanmu itu, sehingga aku bisa dengan mudahnya menyamarkan dosa.</p>
<p>Mungkin ini memang yang terbaik. Kita harus mengorbankan hubungan kita demi kebahagiaan masing-masing, mari kita tidak saling bertemu lagi dan jika suatu saat takdir mempertemukan kita lagi maka kuharap kita bertemu dengan membawa cinta dan kebahagiaan masing-masing dan semoga saja bukan luka.</p>
</article>
<article id="cerpen" class="card">
<h2>Senyum dan Luka</h2>
<img src="Image/sad.jpg">
<p>"Pagi-pagi udah rapi, mau kemana Ra?</p>
<p>"Adit ngajak jalan, mau gak mau ya harus diikutin" kataku sembari membersihkan sepatuku yang agak kotor.</p>
<p>"Kalau kamu gak mau jalan sama dia ya tolak aja, ribet amat".</p>
<p>"Ya gak semudah itu len, aku gak mau dia terluka"</p>
<p>"Tapi Ra, kamu kan gak cinta sama dia, kalau kamu bersikap baik terus dianya yang akan terluka Ra"</p>
<p>"Aku tau Len, aku yakin Adit juga tau. Karna aku bersikap baik bukan berkata baik, aku selalu jujur mengenai apa yang kurasakan terhadapnya, tapi selama dia tetap mau bersamaku meski aku tidak mencintainya kan tidak masalah, toh aku bisa bertahan kok meski tanpa cinta"</p>
<p>"Terserah kamu deh Ra, aku heran hatimu terbuat dari apa".</p>
<p>"Haha..Dari batu", kataku sambil melenggang pergi.</p>
<p> Masa remaja tentunya masa yang bergejolak asmara, masa itu adalah ketika mengejar dan dikejar untuk mendapatkan pacar merupakan suatu kewajiban, katanya sih kalau gak pacaran ya gak gaul. Aku dan Adit sudah pacaran lebih dari satu tahun, tepatnya satu tahun tiga bulan. Waktu itu dia tiba-tiba menyatakan perasaannya padaku, aku tidak tau harus menjawab apa karna aku tidak menyukainya, aku tau dia orangnya baik, manis dan ramah ke semua orang tapi ya hanya sebatas itu, dia tidak mampu menyentuh hatiku. Aku heran apa sih yang dia lihat dariku, aku hanya manusia yang ada namun tak terlihat saking malasnya berbaur dengan orang lain. berbeda dengan Adit, menurutku Adit itu lumayan juga, bisa dibilang sih dia itu type ku, anak bola keren lagi. Masih kuingat wajah Adit kala itu, dia sangat bahagia ketika aku menerima perasaannya, berbeda denganku karna aku tidak merasakan apa-apa.</p>
<p>"Hey Ra, ngelamunin apaan? Nih minumannnya" kata Adit yang baru balik dari minimarket untuk membeli minum</p>
<p>"Gak, Cuma mikirin masa lalu" jawabku sambil mengambil minuman yang diberikan Adit tadi.</p>
<p>"Emangnya tentang apaan ra?" Tanyanya penasaran</p>
<p>"Aku tadi lagi ngebayangin gimana awalnya kita bisa pacaran, gak nyangka aja kita bisa bertahan sampai sejauh ini, kataku sambil tersenyum kearahnya. Namun entah kenapa, entah aku salah lihat, wajah Adit tiba-tiba lesu, seperti semacam kecewa akan sesuatu. Dia diam. Sejenak tidak ada yang berbicara diantara kami, yang kami lakukan hanya memandang jauh ke arah taman di depan kami.</p>
<p>"Apa sekarang perasaanmu masih sama Ra?" Tanyanya dengan suara pelan tapi masih terdengar jelas ditelingaku</p>
<p>Aku diam, sekarang aku sudah paham kenapa raut wajahnya tadi terlihat kecewa, namun tak ada yang bisa kulakukan, sampai sekarang perasaanku masih sama seperti dulu, aku belum bisa mencintainya.</p>
<p>"Gapapa Ra, dari diammu aku udah tau jawabannya tapi aku belum menyerah untuk membuatmu mencintaiku", katanya dengan senyum dipaksakan. Entah kenapa waktu itu kurasakan sesak di dadaku, aku gak tega melihat senyum itu, senyum yang terlihat menyedihkan.</p>
<p>"maaf dit" kataku singkat. Hanya itu yang bisa kukatakan.</p>
<p>"Haha" tiba-tiba dia tertawa, lalu dia berkata "inilah yang aku suka darimu, kamu itu orang yang baik, kamu masih bersikap baik padaku dan tetap bertahan bersamaku selama ini meski kamu tidak mencintaiku, kamu selalu berusaha agar tidak menyakitiku, bisa saja kamu berbohong bahwa kamu mencintaiku tapi tidak kamu lakukan, kamu selalu jujur mengenai apa yang kamu rasakan terhadapku,ya walaupun kejujuranmu itu menyakitkan tapi aku lebih suka dirimu yang seperti itu, jangan berubah ya Ra", katanya dengan senyum manis namun terlihat penuh luka. </p>
<p>lagi, Senyuman itu lagi, tiba-tiba hatiku pilu! aku benci melihatnya, senyuman itu seolah-olah mengatakan bahwa aku memang membuatnya terluka, dia memang terluka bersamaku dan apa maksudnya dengan menyuruhku untuk tidak berubah? Bukankah itu berarti dia ingin keadaannya tetap seperti ini, tidak ada kemajuan, apakah dia benar-benar ingin jika perasaannya tidak terbalaskan? Aku ingin membuatnya bahagia, sangat ingin malah dan itulah alasanku bertahan selama ini. Namun, untuk sekarang ini, tidak ada yang bisa kulakukan, aku hanya bisa berharap suatu saat aku bisa mencintainya.
Dan kuharap saat itu tidaklah terlambat.</p>
</article>
<article id="quotes" class="card">
<h4>Quotes</h4>
<p>"Sepertinya aku jatuh, aku yang selalu berjalan tengadah yang terlalu sombong untuk melihat ke bawah akhirnya tersandung dan jatuh.</p>
<p>Jatuh kepada pesonanya. Setiap hal yang berhubungan dengannya,setiap hal yang dilakukannya hanya membuatku terseret untuk semakin menambah rasa kagum terhadapnya"</p>
<figcaption>Iday Iis</figcaption>
</article>
</div>
<aside class="profile">
<header>
<h3>Tentang Penulis</h3>
<img src="Image/Profile.jpg">
</header>
<section id="box-profile">
<div class="information">
<div class="data">
<p class="field">Nama</p>
<p class="text-gray">Iis Dayanti,SE</p>
</div>
<div class="data">
<p class="field">Tempat/Tanggal Lahir</p>
<p class="text-gray">Batang Biyu/ 16 Mei 1997</p>
</div>
<div class="data">
<p class="field">Alamat</p>
<p class="text-gray">Simpang Ampek, Pasaman Barat</p>
</div>
<div class="data">
<p class="field">No.HP</p>
<p class="text-gray">095272505408</p>
</div>
<div class="data">
<p class="field">Email</p>
<p class="text-gray">iisdayanti.LH@gmail.com</p>
</div>
</div>
</section>
</aside>
</main>
<footer>
<p>Copyright © 2020 DumbStory.All rights Reserved</p>
</footer>
<script src="Asset/ds.js"></script>
</body>
</html>